Di tengah gersangnya bingar kehidupan hedonis di kalangan para mahasiswa, Program Pesantren Mahasiswa (PPM) muncul menjadi oase penyiram jiwa yang rindu dengan agama. Sejak 2007, Program Pesantren Mahasiswa Daarut Tauhid (PPM DT) telah menjadi salah satu aktivitas yang mewarnai mahasiswa di lingkungan sekitar Pesantren Daarut Tauhid.
Pada awalnya, mahasiswa yang mengikuti kegiatan PPM ini berjumlah 30 orang, masing-masing 15 santri putra dan santri putri. Para santri menempati asrama yang terpisah. Untuk putra menempati Asrama Darussalam dan putri menempati Asrama Ululazmi.
Kini, asrama santri putri telah ditambah dengan Asrama Darul Ihsan. Hal ini dikarenakan meningkatnya mahasiswi yang ingin mengikuti PPM DT setiap tahunnya. Perbedaan paling nyata pesantren Daarut Tauhid dengan pesantren lainnya adalah lokasi pesantren yang membaur di tengah masyarakat. Masjid dan sarana umum lainnya digunakan bersama-sama dengan masyarakat sekitar Daarut Tauhid.
Adapun tujuan awal diadakannya program PPM adalah memberikan lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa. Selain itu, juga bertujuan membentuk kader-kader dakwah militan yang berasal dari kalangan akademisi. Sehingga tak heran bila proses perektrutan santri PPM DT dilakukan dengan tes tulis dan wawancara. Prioritas pemilihan pun berasal dari wawancara antara ustadz dan calon santri dengan melihat motivasi.
Dalam mengikuti PPM DT, bukan tanpa aral dan rintangan. Para santri banyak yang merasa jenuh dijejali dengan materi perkuliahan maupun pesantren serta penugasan terus-menerus dari pesantren, seperti penugasan menghafal ayat Alquran. Hal ini dipersulit dengan waktu ujian yang kadang bersamaan dengan pesantren.
Hal ini menimbulkan keinginan untuk keluar dari PPM, yang tak hanya satu-dua kali diungkapkan para santri. Mengantisipasi hal tersebut, para santri mendapatkan pendampingan konsultasi dari ustad mengenai masalah yang tengah dihadapinya. Pada akhirnya, para santri pun bisa menghadapi hal tersebut.
Biasanya, pendamping memberikan tips agar para santri selalu berusaha menentukan prioritas utama dan fokus pada hal yang sedang digarap. Dengan menerapkan hal tersebut, para santri bisa untuk tetap fokus di perkuliahan dan juga di pesantren.
Sebagaimana pesantren lainnya, PPM DT pun memiliki peraturan yang harus ditaati oleh seluruh santri. Peraturan tersebut di antaranya menggunakan identitas syal berwarna ungu selama berada di lingkungan pesantren, datang tepat waktu dalam setiap materi, mengikuti kegiatan Malam Bimbingan Iman dan Takwa (Mabit) selama 2 kali dalam sebulan secara rutin, dan menjaga interaksi dengan lawan jenis. Pemberian materi pun dilaksanakan setiap hari sesudah shalat subuh di Masjid Daarut Tauhid, dan sesudah shalat maghrib di Aula Daarul Haj.
Para santri juga diharuskan berperan aktif dalam kegiatan program Pesantren Daarut Tauhid. Kegiatan yang berhasil dilaksanakan para santri PPM di antaranya adalah Anak Muslim Kreatif (AMK), PPM Goes to School (PGS), dan PPM Go Public (PGP).
AMK merupakan kegiatan pembinaan anak di lingkungan pesantren Daarut Tauhid. PGS adalah kegiatan pembinaan bagi sekolah yang bekerjasama dengan Pesantren Daarut Tauhid. Sedangkan PGP merupakan kegiatan pengenalan PPM kepada publik yang mencakup bakti sosial, dan talkshow.
Hikmah mengikuti program pesantren mahasiswa ini adalah kekeluargaan yang sangat erat di antara para santri dan juga hubungan antara santri dan ustad. Hal ini terlihat dari pertemuan rutin yang diselenggarakan alumni dan ustad. Selain itu, para santri juga selalu diikutsertakan dalam berbagai pelatihan yang diselenggarakan Pesantren Daarut Tauhid tanpa dipungut bayaran.
0 komentar:
Posting Komentar